menu melayang

YAYASAN IBNU SINA

Selasa, 08 Maret 2022

HADITS DAN AYAT INI AJARKAN ARTI KEBAHAGIAAN HIDUP

 


Kebahagiaan adalah sesuatu yang dicari-cari oleh semua manusia. Semua orang beraktivitas dengan cara yang berbeda dengan tujuan untuk mencari hakekat kebahagiaan.

Apabila kebahagiaan bisa dibeli dengan uang, maka bisa jadi setiap orang kaya telah  memilikinya, akan tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Karena kebahagiaan adalah dengan tenangnya hati dan lapangnya dada, maka sesungguhnya kebahagiaan itu tidak ditentukan oleh seberapa besar harta yang dimiliki oleh seseorang.

Dalam artikel ini akan disampaikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kebahagiaan tersebut.

1. Iman dan Amal Shalih

Allah Ta’ala sudah menjanjikan bagi orang yang beriman dan beramal shalih untuk mendapatkan kehidupan yang baik, di dunia dan di akhirat. Hal ini berdasarkan Al-Qur`an surat An-Nahl: 97, Allah berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Barang siapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Dengan iman dan amal saleh seseorang dapat memperbaiki kondisi hatinnya, tingkah lakunya, urusan dunia dan akhiratnya, biidznillah. Dengan demikian orang yang telah beriman dan beramal saleh, mempunyai pondasi yang kuat untuk menghadapi segala kemungkinan di hadapannya, baik kelapangan maupun kesulitan hidup.

2. Menuntut Ilmu yang bermanfaat

Menyibukkan diri dengan  mempelajari ilmu yang bermanfaat, dapat mengalihkan perhatian hati seseorang dari seseuatu yang dapat mengguncangkan hatinya. Bahkan mampu membuat seseorang melupakan hal-hal yang dapat menyedihkan hatinya. Menuntut ilmu yang bermafaat juga bisa menyejukkan jiwa seseorang dan menambah semangatnya. Diantara faedah dari menuntut ilmu Syar’i adalah seseorang akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan hati serta rahmat dari Allah Ta’ala, hal ini berdasarkan hadits yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه

Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu masjid Allah, untuk membaca Al-Qur`an dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali akan turun ketenangan, dilingkupi rahmat Allah, dikelilingi para malaikat, dan Allah memuji mereka di hadapan malaikat.”(HR. Muslim).

3. Dzikir

Dzikir kepada Allah merupakan sebab yang besar diraihnya kelapangan dada, dan hilangnya kesedihan hati. Allah berfirman,

ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.” (Q.S Ar-Ra’du:28).

Dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala, seorang hamba tidak hanya mendapatkan  ketenangan dan ketentraman hati saja namun juga seorang hamba akan mendapatkan pahala dan balasan dari Allah. Hakekat kebahagiaan adalah dengan tenangnya hati dan lapangnya dada, sedangkan ketenangan hati diperoleh dengan berdzikir kepada Allah.

4. Bersyukur terhadap nikmat yang Allah Berikan

Dengan mengingat-ingat dan membicarakan nikmat-nikmat Allah yang nampak atau pun yang tidak nampak, maka akan mendorong seseorang untuk bersyukur. Dengan syukur ini, seseorang akan merasakan kebahagiaan dan akan ditambahkan nikmat untuknya, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur`an surat Ibrahim ayat yang ke-7,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”.

Dalam Al-Qur`an, banyak ayat yang memerintahkan kepada kita untuk banyak bersyukur terhadap nikmat Allah, salah satunya seperti dalam surat Al-Baqarah ayat:152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Ayat di atas menunjukkan bahwa kita di wajibkan bersyukur kepada Allah Ta’ala yang telah memberikan kepada kita nikmat yang tak bisa kita hitung jumlahnya.

5. Doa

Senjata utama yang dimiliki oleh seorang mukmin adalah doa. Dengan berdoa kita bisa meminta kepada Allah, Rabb semesta alam, yang segala sesuatu ada di tangan-Nya. Sesungguhnya doa untuk mendapatkan kebahagiaan telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, aku mengharapkan rahmat-Mu, maka janganlah Engkau pasrahkan (urusan) ku pada diriku sendiri walau hanya sekejap mata. Perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani).

6. Tawakal

Jika hati bersandar kepada Allah, dan bertawakal kepada-Nya, tidak menyerah kepada prasangka-prasangka buruk, niscaya akan hilanglah perasaan sedih dan gundah gulana. Ketika itu, hati akan mendapatkan kekuatan, kelapangan, dan kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan. Allah berfirman,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya.” (Q.S Ath-Thalaq: 3).

Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Allah akan mencukupkan untuk hamba-Nya yang bertawakal kepada-Nya, segala apa yang dia butuhkan dari urusan agama dan dunianya.

Back to Top

Cari Artikel